Thursday 12 March 2009

COMMUNICATION THEORY

A. Agenda Setting

Konsep Agenda Setting dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan Donal Shaw. Konsep ini menganggap bahwa audience tidak hanya mempelajari berita-berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting yang diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan pada topik tersebut.

Konsep agenda setting juga mengatakan bahwa media massa dapat memilih mendukung kebijakan atau kepentingan pihak yang mereka inginkan. Dasar pemikirannya adalah diantara berbagai media massa, topik yang dipilih biasanya dilihat dari sudut pandang pihak yang lebih dekat dengan media tersebut, apakah itu publik, perusahaan, atau pemerintah.

publik

media

perusahaan pemerintah

(elit politik)

Komunikasi massa memiliki efek yang sangat kuat. Efek komunikasi massa yang berkembang dewasa ini menganggap bahwa media dengan membeikan perhatian pada isu tertentu dan mengaitkan yang lainnya, yang akan memiliki pengaruh terhadap pendapat umum. Orang akan cenderung mengetahui tentang hal-hal yang diberitakan media massa terhadap isu-isu yang berbeda.

Misalnya saja SCTV, penyiaran berita yang dilakukan oleh SCTV selalu menyebutkan ‘Lumpur Sidoarjo’, bukan ‘Lumpur Lapindo’. Hal ini disebabkan karena pihak SCTV yang merupakan media massa memiliki kedekatan dengan perusahaan yang menyebabkan terjadinya luapan Lumpur di Sidoarjo, PT Lapindo Brantas. Dan jika kita ketahui, ternyata SCTV masih satu group dengan perusahaan-perusahaan Bakrie, pemilik PT Lapindo Brantas.

B. Spiral of Silence

Teori Spiral of Silence ini dikemukakan oleh Elisabeth Noelle – Neumann pada tahun 1974. Teori ini menyatakan bahwa pendapat pribadi sangat tergantung pada apa yang diharapkan atau dipikirkan orang lain, atau apa yang orang rasakan atau anggap sebagai pendapat orang lain.

Oleh karena itu, teori ini menjelaskan bahwa setiap orang cenderung akan menghindari isolasi. Oleh karena itu, mereka akan mengamati lingkungannya untuk mempelajari pandangan mana yang dominan dan pandangan mana yang tidak dominan. Pandangan yang dominan sering kali ditentukan oleh media. Media massa akan tampak membentuk persepsi mengenai pendapat dominan.

Jika seseorang merasakan bahwa pendapatnya termasuk di antara yang tidak dominan, maka ia cenderung tidak berani mengutarakannya karena adanya ketakutan akan isolasi dari kelompoknya. Semakin orang merasakan bahwa pendapatnya tidak dominan, maka ia akan memilih diam. Dengan demikian, terjadilah Spiral of Silence.

Contoh yang paling sering terjadi adalah ketika seorang yang berada dalam satu kelompok tertentu memiliki pendapat yang berbeda dari anggota-anggota kelompoknya yang lain, seperti misalnya si A menjadi bagian dari klub basket. Semua anggota kelompok yang lain memutuskan untuk membuat seragam tim yang baru, namun karena si A ini tidak memiliki uang yang cukup maka ia tidak menyetujuinya. Pada mulanya mungkin ia akan mengutarakan pendapatnya, tetapi lama-kelamaan pendapat itu akan hilang seiring ketakutan yang ia rasakan akan isolasi dari klub basketnya. Hal tersebutlah yang dinamakan Spiral of Silence.

C. Artikel

KOMPAS, Kamis, 14 Juni 2007, halaman 31

SAMUEL ETO’O SAMPAI BOSAN MEMBANTAH

Samuel Eto’o adalah pemain bola yang berkedudukan sebagai penyerang Barcelona asal Kamerun. Meskipun masihada satu laga menentukan dalam Liga Spanyol, berita kepergian Samuel Eto’o masih santer terdengar. Dan Eto’o yang sejak tahun 2004 sudah bergabung dengan El Barca mengaku sudah bosan membantahnya.

Eto’o menyatakan ia bosan menyampaikan hal ini. Ia masih terikat kontrak dengan klub. Ia juga menyatakan bahwa klub tidak dapat membuangnya karena ada kontrak dan sejauh ini semua pihak ingin melanjutkan apa yang ada. Ia akan tetap bertahan di Barcelona dan tidak tahu menahu dari mana berita soal kepergian ini muncul. Eto’o bahkan bertekad akan membawa Barcelona mempertahankan gelar La Liga (Liga Spanyol) yang digenggam dua tahun ini.

Pekan lalu meuncul berita, juara Liga Champions, AC Milan memastikan keinginan mereka membeli Eto’o. Pendekatan ke Barcelona akan dilakukan begitu La Liga rampung. Liverpool juga berniat membawa Eto’o ke Stadion Anfield.

PEMBAHASAN

Artikel yang diambil dari harian KOMPAS, Kamis, 14 Juni 2007, halaman 31 ini dapat kita bahas dengan menggunakan salah satu konsep yang sudah dijelaskan di atas, yaitu Spiral of Silence. Artikel yang mengenai seorang pemain bola yang diberitakan akan dibuang oleh klub-nya ini menunjukkan bahwa pandangan yang dominan sering kali ditentukan oleh media. Media massa akan tampak membentuk persepsi mengenai pendapat dominan.

Pandangan dominan yang timbl akibat persepsi dari media massa yang dimaksudkan di dalam artikel ini adalah berita pembuangan pemain bola, Samuel Eto’o dari klub-nya, yaitu El Barca. Eto’o, sebagai seseorang yang memiliki pendapat yang tidak dominan tersebut pada mulanya selalu mengutarakan pendapatnya bahwa hal tersebut tidaklah benar, namun lama-kelamaan ia mengatakan bahwa ia bosan membantah pembuangannya dari klub El Barca.

Pada akhirnya, kebosanan yang dirasakan Eto’o sebagai orang dengan pendapat yang tidak dominan tersebut akan menimbulkan rasa malas yang kemudian menyebabkan ia memilih diam dan tidak mengutarakan pendapatnya lagi. Hal tersebut ia lakukan untuk menghindari isolasidari kelompoknya. Dengan demikian, hal ini dapat dinamakan Spiral of Silence atau Spiral Kebisuan.

.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home